Satgas dan Gerobak Dorong Artco Seperti Senjata dan Pelurunya

    Satgas dan Gerobak Dorong Artco Seperti Senjata dan Pelurunya

    TEMANGGUNG - Bersama warga Desa Karangseneng Anggota TMMD Sengkuyung Tahap II Tahun 2024 Kodim 0706/Temanggung terus kebut sasaran fisik yang belum selesai. Seperti mengerjakan pengecoran/betonisasi jalan blok panjang 300 meter X lebar 3 meter X tinggi 0, 15 meter, Rabat beton panjang 600 meter X Lebar (2 x 1, 15) meter X Tinggi 0, 15 meter. Rabu (15/05/2024)

    Semangat jangan sampai kendor satukan tekad guna mensukseskan Program TMMD Sengkuyung Tahap II Tahun 2024 Kodim 0706/Temanggung adalah motto atau tujuan anggota satgas. Tak kenal lelah percepatan proses pengerjaan terus dilakukan satgas, upaya ini guna mencapai target yang sudah ditentukan.

    "Alhamdulillah ada gerobak dorong artco yang sangat membantu kita membawa material cor, ini sangat membantu kami dalam mengerjakan sasaran fisik TMMD bisa lancar dan cepat selesai, kami Satgas TMMD dan Gerobak dorong artco ibarat senjata dan amunisi, "Ungkap Serda Joko Susilo".

    Menurut nya, "Alat gerobak dorong artco tetap menjadi alat bantu utama dalam pengerjaan pengecoran, selain dipakai untuk pemindahan material keras seperti batu koral, pasir, dan semen, juga untuk melangsir adukan cor beton, " Imbuhnya".

    "Arco juga alat bantu yang sangat fleksibel pengoperasiannya, bisa digunakan pada segala medan apapun yang cukup berat seperti tanjakan, turunan, jalan becek dan berlumpur, pokoknya pantang menyerah."Pungkas Joko Susilo".

    Agung widodo

    Agung widodo

    Artikel Sebelumnya

    Satgas TMMD Pasang Plastik Cor Perkuat Betonisasi

    Artikel Berikutnya

    Anggota Satgas TMMD dan Warga Kompak Kerjakan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Hendri Kampai: Kampung Tematik Produktif, Langkah Menuju Kemandirian Ekonomi Nasional
    Hendri Kampai: Ojek Online Milik Negara, Bayar Aplikasi Pakai Pajak Penghasilan!
    Hadiri Desk Pilkada Kabupaten Demak, Ini Kata Dandim Demak
    Hendri Kampai: Penjara, Sekolah Kehidupan bagi Si Tukang Nyasar

    Ikuti Kami